12 Oktober 2020
Tim Penelitian Uji Klinis Vaksin Sel Dendritik ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto melalui Surat Keputusan Kemenkes KMK No. HK.01.07/MENKES/2646/2020.
22 Oktober 2020
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI bersama PT Rama Emerald Multi Sukses (Rama Pharma) menandatangani kerja sama uji klinis vaksin sel dendritik SARS-CoV-2 di Kantor Kementerian Kesehatan. Para pihak adalah Kepala Balitbangkes, dr Slamet MHP, dan General Manager Rama Pharma, Sim Eng Siu. Menteri Kesehatan Terawan hadir menyaksikan penandatanganan itu.
Kementerian Kesehatan juga terlibat dalam pembiayaan penelitian, meski dr Slamet tak menyebut berapa jumlah bantuan dana yang dikeluarkan.
30 November 2020
Tim Peneliti mengajukan satu protokol untuk semua tahapan uji klinis fase 1 hingga 3. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) tak setuju usul tersebut karena tak sesuai dengan standar pengembangan obat dan vaksin. Menurut BPOM, uji klinis fase 1 itu tak disertai dengan data pengujian praklinis.
Desember 2020
Vaksin mulai dipopulerkan dengan nama ‘Joglosemar’, digarap oleh PT Rama Emerald Multi Sukses (Rama Pharma) bekerja sama dengan AIVITA Biomedical Inc, perusahaan asal AS selaku pemasok teknologi dendritik. Joglosemar disebut sebagai kepanjangan dari Jogjakarta, Solo dan Semarang. Tiga kota asal beberapa ilmuwan yang terlibat dalam pengembangan vaksinnya.
1 Desember 2020
BPOM menerbitkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) fase 1. BPOM menambahkan beberapa ketentuan khusus dalam PPUK untuk menekankan aspek keamanan pada subjek karena tidak tersedianya uji praklinis. Ketentuan itu di antaranya: pertama, sebelum uji klinis dilaksanakan, fasilitas pengolahan produk harus memenuhi persyaratan cara pembuatan obat yang baik (CPOB) atau memiliki penjaminan mutu untuk menghindarkan risiko produk yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan; kedua, kepada calon subjek harus dijelaskan bahwa uji klinis ini merupakan penelitian first-in-human dan uji sebelumnya adalah uji in-vitro.
18 Desember 2020
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menandatangani SK Menkes Nomor HK.01.07/MENKES/11176/2020 mengenai Tim Penelitian Uji Klinis Vaksin Sel Dendritik SARS-CoV-2. Dalam susunan organisasi tim penelitian uji klinis, Terawan tertulis sebagai pembina, penanggung jawab adalah dr Slamet, Kepala Balitbangkes Kemenkes.
23 Desember 2020 – 6 Januari 2021
Uji klinis fase 1 dimulai dengan 27 relawan. Terawan kala itu menjelaskan rangkaian uji klinis fase 1 akan berlangsung hingga 11 Januari 2021.
23 Desember 2021
Terawan Agus Putranto dicopot dari posisi menteri kesehatan.
11 Januari sampai 3 Februari 2021
Monitoring dan evaluasi uji klinis fase 1. Tim Peneliti Vaksin Nusantara dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, dr. Yetty Movieta Nency, SPAK. IBCLC., menjelaskan bahwa 27 relawan menunjukkan kenaikan antibodi tetapi ia belum bisa membuka seberapa tinggi atau berapa angka persisnya kenaikan antibodi yang dihasilkan vaksin ini kepada publik. Ia hanya menyebutkan bahwa efek samping yang dialami relawan uji klinis tahap 1 semuanya tergolong ringan.
16 Februari 2021
Kunjungan Komisi IX DPR RI dan BPOM ke RSUP dr Kariadi Semarang. Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito, mengatakan ada perbedaan dari lokasi penelitian vaksin yang diprakarsai mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dengan pihak yang sebelumnya mengajukan diri sebagai komite etik. Hal yang dimaksud adalah penelitian dilakukan di RSUP dr. Kariadi Semarang sedangkan komite etik berasal dari RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Beberapa perbedaan juga terlihat dalam data yang diberikan tim uji klinis Vaksin Nusantara.
Februari 2021
Vaksin mulai dipopulerkan dengan nama vaksin Nusantara.
8 Maret 2021
Wakil Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM Bidang Penelitian dan Pengembangan, dr Yodi Mahendradhata, menyebut UGM belum terlibat sama sekali dalam penelitian vaksin Nusantara.
10 Maret 2021
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyatakan mendukung pengembangan vaksin Nusantara. Ia sampaikan itu usai rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan Kementerian Kesehatan, Menristek/Kepala BRIN, Kepala BPOM RI, Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, dan Letjen TNI (Purn) Prof. Dr. dr Terawan Agus Putranto dan Prof. DR. C. A Nidom, drh, MS. Rapat itu membahas perkembangan penelitian Vaksin Merah Putih dan Vaksin Nusantara.
12 Maret 2021
Dalam pernyataan secara virtual, Presiden menyampaikan dukungan terkait penelitian dan pengembangan vaksin yang sedang berjalan. “… selama memenuhi kaidah penelitian yang berlaku,” kata Presiden.
12 Maret 2021
Direktur Utama RSUP dr Kariadi, Dodik Tugasworo, mengirimkan surat permohonan penghentian penelitian Vaksin Nusantara kepada Kementerian Kesehatan. Alasannya, belum ada izin pelaksanaan uji klinis dari BPOM RI.
Beberapa hari kemudian, penelitian Vaksin Nusantara disetop sementara. Kemenkes menyebut penghentian sementara dilakukan karena tim peneliti harus melengkapi dokumen Cara Pembuatan Obat yang Baik.
8 April 2021
Sampel darah Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie, diambil.
14 April 2021
Sejumlah anggota DPR mendatangi RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Mereka menjalani pengambilan sampel darah sebelum disuntik vaksin. Mereka adalah:
- Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad
- Wakil Ketua Komisi IX dari Fraksi Golkar, Melki Laka Lena
- Wakil Ketua Komisi IX dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nihayatul Wafiroh atau Ninik
- Anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay
- Anggota Komisi IX dari Fraksi PKB, Arzeti Bilbina
- Anggota Komisi IX dari Fraksi Golkar, Saniatul Lativah
- Anggota Komisi IX dari Fraksi Gerindra, Sri Meliyana
- Anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Anas Thahir
- Anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Adian Napitupulu
Turut diambil sampel darahnya adalah bekas Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
15 April 2021
Bekas Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, diambil sampel darahnya di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
16 April 2021
Pasangan artis, Anang Hermansyah dan Ashanty, diambil sampel darahnya di RSPAD Gatot Soebroto. Pada hari yang sama, Aburizal Bakrie menerima penyuntikan Vaksin Nusantara langsung dari dr Terawan.
17 April 2021
Pernyataan terbuka seratusan ahli, peneliti, seniman, dan tokoh masyarakat serta dua lembaga mendukung BPOM RI. Mereka meminta semua penelitian vaksin mengikuti kaidah ilmiah dan membiarkan BPOM bekerja dengan tenang tanpa tekanan (politik).
18 April 2021
Nama vaksin Nusantara disetop untuk digunakan dalam penelitian. Sebagai gantinya: penelitian berbasis pelayanan menggunakan sel dendritik untuk meningkatkan imunitas terhadap virus SARS-CoV-2. Penelitian ini dilakukan di RSPAD dengan fasilitas dari Mabes TNI AD. Kesepahaman ini diambil oleh tiga pihak: Kemenkes RI, TNI-AD, dan BPOM RI.