Mulai Kamis, 9 Juli, beredar kabar di grup WhatsApp karyawan bahwa ada 3 orang dari Divisi Pemberitaan positif Covid-19. Sehari sebelumnya, Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Capital Development/HCD) melakukan pelacakan kontak erat, setelah seorang juru warta mereka mengaku terkonfirmasi terinfeksi SARS-CoV-2 (7 Juli). Kita sebut ia “kasus 01”.
Kamis malam itu juga, Departemen HCD mengumumkan akan melakukan tes kilat massal secara bergiliran terhadap seluruh karyawan. Pengumuman yang dirilis melalui surat elektronik itu berisikan Protokol Pemeriksaan Kesehatan Terkait Covid-19.
Lokasi pelaksanaan tes kilat itu disesuaikan dengan jadwal penyelenggaraan yang digelar oleh Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19. Kelompok yang diketuai oleh Sandiaga Salahuddin Uno ini bekerja sama pula dengan Badan Intelijen Negara (BIN). Tempatnya tentu berbeda-beda.
Pada Minggu, 12 Juli, Relawan Indonesia Bersatu memfasilitasi tes kilat di sebuah lapangan futsal di RW 04, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Ke sanalah 80 karyawan TV One pergi. Sebelumnya mereka diwanti untuk datang sepagi mungkin dan dilarang mengenakan seragam kerja. Selain identitas kartu penduduk, karyawan diminta membawa identitas TV One untuk ditunjukkan kepada petugas tes kilat.
Seperti umumnya uji penapisan, bila ditemukan hasil reaktif, dilanjutkan dengan tes usap (swab). Begitu pula kepada 80 karyawan TV One yang datang.
Sehari kemudian, Senin, 13 Juli, hasil swab diumumkan. Sebanyak 3 orang dinyatakan terkonfirmasi positif. Namun, kurang dari 24 jam kemudian muncul revisi: yang positif 4 orang. Dengan begitu, telah ada 7 karyawan TV One terinfeksi.
Pelacakan kontak erat kembali dilakukan, dan diperoleh 15 nama yang mesti dites segera.
Tes kilat dan usap berikutnya dijadwalkan pada Rabu, 15 Juli. Lokasinya di lahan parkir Masjid Ar Rayyan, Kelurahan Cibodasari, Cibodas, Kota Tangerang, Banten. Mengingat lokasinya sangat jauh, manajemen memberikan tawaran di RS Omni Pulomas, namun di sini hanya uji kilat antibodi, bukan usap.
Dari hasil tes ini diketahui 7 karyawan terinfeksi. Total ada 14 orang yang terkonfirmasi Covid-19.
Tes berikutnya—yang diketahui—dilakukan pada Jumat, 17 Juli. Ini kali dilakukan di halaman kantor Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Karyawan “kasus 01” ikut serta diperiksa. Dari pemeriksaan ini didapat 6 karyawan terinfeksi, termasuk “kasus 01”. Maka, sekarang totalnya ada 19 orang dari TV One yang positif.
Sabtu, 18 Juli, pemeriksaan dilakukan di Kecamatan Makassar, Jakarta Timur. Ada 58 karyawan yang datang untuk diperiksa. Dari mereka diperoleh dua orang dinyatakan positif.
Sejak Minggu, 19 Juli, isu “TV One klaster baru” beredar ke berbagai kalangan di luar kelompok media ini. Apalagi setelah diperoleh informasi tambah seorang karyawan lagi yang terkonfirmasi setelah diuji di sebuah laboratorium di Bekasi, Jawa Barat.
Meski telah diketahui ada 22 karyawan terinfeksi virus penyebab Covid-19, jadwal bekerja di kantor hanya dikurangi dua jam. Seluruh karyawan diminta untuk tetap hadir. Narasumber tetap diundang datang ke studio. Yang berbeda adalah tak ada lagi pengumuman mengenai nama-nama yang dinyatakan positif oleh hasil pemeriksaan.
Selanjutnya yang berembus adalah desas-desus dari mulut ke mulut. Misal, seorang presenter disebut positif Covid-19 dan tetap hadir dalam rapat. Kantor pun disebut tak lagi memfasilitasi uji kilat dan uji usap yang diselenggarakan oleh Relawan Indonesia Bersatu atau BIN. Pemeriksaan yang dirujuk oleh manajemen hanya ke RS Omni, terbatas pada uji kilat antibodi. Karyawan yang hendak memeriksakan diri diminta menulis surat elektronik ke manajer lini masing-masing.
Kabar resmi yang diterima karyawan mengenai perkembangan kasus Covid-19 di kantor mereka datang hari Jumat, 24 Juli. Isinya menerangkan bahwa ada lima karyawan yang telah diminta tes ulang ke RS Omni Pulomas, hasilnya non-reaktif. Sebelumnya, mereka dinyatakan positif oleh tes usap yang dilakukan Relawan Indonesia Bersatu.
Pada hari itu, isu yang beredar di kantor TV One Pulo Gadung, Jakarta Timur, total telah 30 karyawan yang positif.
Sebuah laporan kemudian masuk ke Dinas Tenaga Kerja Jakarta dan Satuan Tugas Covid-19 Jakarta. Mereka datang ke kantor TV One, Senin malam, 27 Juli. Hasilnya: nihil. Tak ada kasus Covid-19 di stasiun televisi yang terkenal dengan acara Indonesia Lawyers Club itu. []
Ulasannya: Klaster Diam di Pulo Gadung